Global Warming (Pemanasan Geloba) itu merupakan akibat dari pencemaran panas. Karena Perubahan iklim bumi yang mengakibatkan meningkatnya panas bumi, berlainan dengan perubahan lokal/nasional. Perubahan iklim bumi salah satunya dipengaruhi oleh perbuatan manusia, selain akibat perubahan geologi akibat dari pencemaran panas yang menyebabkan perubahan iklim.
Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi
berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Yang termasuk dalam kelompok Gas Rumah Kaca adalah karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), sampai sulfur heksafluorida (SF6). Pemanasan gelobal sendiri akibatnya. Sumber-sumber emisi karbondioksida secara global dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara):
- 36% dari industri energi (pembangkit listrik/kilang minyak, dll)
- 27% dari sektor transportasi
- 21% dari sektor industry
- 15% dari sektor rumah tangga & jasa
- 1% dari sektor lain -lain.
berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Yang termasuk dalam kelompok Gas Rumah Kaca adalah karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), sampai sulfur heksafluorida (SF6). Pemanasan gelobal sendiri akibatnya. Sumber-sumber emisi karbondioksida secara global dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara):
- 36% dari industri energi (pembangkit listrik/kilang minyak, dll)
- 27% dari sektor transportasi
- 21% dari sektor industry
- 15% dari sektor rumah tangga & jasa
- 1% dari sektor lain -lain.
Pemanasan gelobal itu telah menimbulkan perubahan pada iklim bumi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah presipitasi (baik berupa hujan maupun salju), perubahan pola angin serta aspek-aspek cuaca ekstrim seperti kemarau, presipitasi berat, gelombang panas dan intensitas topan tropis. Laut menutupi 70% permukaan bumi dan memegang peranan penting dalam lingkungan global. Laut mengatur iklim bumi, laut juga berfungsi sebagai daerah wisata, media transportasi, tempat berkumpulnya informasi genetika dan biologi, dan sebagai penampungan limbah. Sekitar 20% penduduk bumi hidup di kawasan pesisir laut. Namun saat ini laut dan kawasan pesisir di dunia telah mengalami tekanan yang disebabkan oleh berbagai faktor sepperti tekanan pertambahan penduduk di kawasan pesisir, eksploitasi dan penghancuran habitat, meningkatnya pencemaran baik dari atmosfer, darat, maupun dari sungai. Berbagai tekanan tersebut akan meningkatkan kerentanan kawasan pesisir dan laut terhadap perubahan iklim.
Pemanasan global yang terjadi saat ini sangat memberi dampak pada kawasan pesisir dan laut, dimana pada kawasan tersebut terdapat ekosistem yang kompleks seperti hutan mangrove, batu karang dan rawa payau. Pada berbagai ekosistem tersebut, pemanasan global mempengaruhi sifat-sifat fisik, biologi dan biokimia laut dan pesisir sehingga merubah struktur ekologis, fungsi dan penyediaan barang serta jasa yang diberikan oleh laut dan pesisir. Terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim menimbulkan berbagai kejadian ekstrim yang berdampak pada laut dalam skala luas diantaranya :
- kenaikan muka air laut;
- kenaikan suhu air laut;
- meningkatnya intensitas dan frekuensi kejadian badai dan angin topan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar